Wakil Menlu Israel Minter Dany Ayalon mengatakan kepada Knesset, parlemen Israel, bahwa organisasi kebudayaan PBB harus menarik "pengakuan" mereka atas situs suci itu sebagai masjid sebelum Israel melanjutkan kerjasama dengan UNESCO.
Israel menuduh UNESCO telah secara membabi buta mengadopsi terminologi Palestina modern dan politik Arab untuk menggambarkan situs tersebut - yang sampai pertengahan 1990-an telah dikenal oleh orang-orang Yahudi dan Muslim hanya sebagai "Rachel's Tomb" - sebagai masjid Bilal bin Rabah.
Pernyataan itu, yang dilaporkan oleh radio militer Israel mengutip pernyataan Ayalon mengatakan, bahwa pengakuan UNESCO kontraproduktif untuk tercapainya perdamaian dan pengertian di antara kedua bangsa.
Dalam sesi dua tahunan pada akhir Oktober, dewan UNESCO mengadopsi lima proposal yang diprakarsai oleh negara-negara anggota Arab tentang tempat-tempat suci di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
Salah satunya adalah Rachel's Tomb di luar kota Tepi Barat selatan Betlehem.
Mengacu dalam pernyataan kepada struktur keduanya, masjid Bilal bin Rabah/ Rachel 's Tomb," dewan UNESCO melakukan pemungutan suara dengan skor 44-1, dengan 12 abstain, untuk menegaskan kembali situs itu merupakan bagian integral dari wilayah Palestina yang diduduki dan setiap tindakan unilateral oleh otoritas Israel dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional.
Sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu awal tahun ini memicu kemarahan dunia Arab ketika ia memasukkan tempat-tempat suci di wilayah yang diduduki dalam daftar warisan nasional budaya Israel dan Yahudi.
Dan Rachel's Tomb ada di daftar itu, sehingga mendorong negara anggota Liga Arab, termasuk Yordania, untuk mendorong keputusan dewan eksekutif UNESCO.
Israel mempertahankan kepemilikan mereka atas Rachel's Tomb yang secara tradisional disebut juga oleh umat Muslim sebagai "Qubat Rachel" dalam bahasa Arab, meskipun kompleks situs ini juga termasuk sebuah tempat ibadah umat Muslim dan berdekatan dengan sebuah kuburan Muslim.
Israel menuduh bahwa nama masjid "Bilal bin Rabah" muncul dan mulai digunakan menyusul adanya kerusuhan Arab-Israel pada tahun 1996 dan diciptakan oleh orang Palestina untuk alasan politik. (fq/mna)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan