Sabtu, 8 Januari 2011

Kebangkitan Islam di Kalangan Komunitas Aborigin, Australia


Perkembangan Islam di Australia sudah merambah ke kalangan masyarakat Aborigin, suku asli Benua Kanguru itu.

Makin meningkatnya jumlah orang Aborigin yang memeluk Islam menjadi fenomena tersendiri, meski sejumlah peneliti memperdebatkan perihal makin meluasnya pengaruh agama Islam dan alasan orang-orang Aborigin yang memilih memeluk Islam.

Dalam pertemuan organisasi Society for the Scientific Study of Religion di Baltimore akhir Oktober lalu, sejumlah peneliti dari Religioscope memaparkan kertas kerja mereka tentang pernyataan media dan komunitas Muslim di Australia yang menyebutkan bahwa makin meningkatnya pemeluk Islam di kalangan masyarakat Aborigin, terutama di kalangan anak mudanya, merupakan "kebangkitan" Islam yang melanda suku Aborigin.

Namun laporan sejumlah pakar sosiologi menyebutkan, menurut sensus tahun 1996, 2001 dan 2006, makin banyak orang Aborigin yang memilih "tidak beragama" dibandingkan yang masuk Islam.

Persentase orang Aborigin yang menyatakan beragama Islam lebih sedikit (0,22 persen) dibandingkan jumlah seluruh Muslim di Australia (1,7 persen). Populasi Aborigin yang memeluk Islam juga bervariasi; maayoritas Muslim Aborigin mayoritas kaum urban perkotaan dan kebanyakan adalah kaum lelaki.

Namun para peneliti di Religioscope mencatat bahwa persentase kaum lelaki Aborigin yang melibatkan diri dalam Islam (58 persen) lebih besar dibandingkan keterlibatan mereka dalam agama lain.

Gambaran ini terkait dengan sejarah Islam di Australia. Sejumlah Muslim Aborigin mengklaim mereka membangun kembali identitas sejarah mereka dengan cara masuk Islam, karena ada gelombang perkawinan campur antara pendatang Muslim dengan orang-orang Aborigin pada abad ke-19.

Komunitas Muslim ini adalah para pedagang yang berlayar dari Pulau Celebes (sekarang Sulawesi) di Indonesia dan orang-orang Arab (ketika itu disebut "Afghan") yang menetap di pedalaman Australia.dan dijuluki "Cameleers" atau penunggang unta.

Selain melakukan perkawinan campur, mereka juga berbagi budaya, termasuk sejumlah tradisi dalam Islam. Sensus tahun 2001 sampai 2006 menunjukkan peningkatan jumlah Muslim Aborigin dari 622 menjadi 1.010 orang.

Peneliti dari Religioscope; Helena Onnudottir, Adam Possamai (University of Western Sydney) and Bryan S. Turner (Wellesley College) dalam kertas kerja mereka juga mengungkapkan bahwa identitas Kekristenan pemerintahan Kolonial dan dominansi orang kulit putih atas suku Aborigin kemungkinan menjadi alasan mengapa berdasarkan hasil sensus, persentase orang Aborigin yang memeluk agama Kristen makin menurun. Agama Kristen Pantekosta, aliran Kristen yang paling berkembang di Australia, ternyata tidak mendapat tempat di kalangan masyarakat Aborigin.

Para peneliti itu menyimpulkan, media massa berperan atas pertumbuhan komunitas Muslim Aborigin, yang kini menjadi tren penting dalam perkembangan agama di Australia. (ln/oi)

Rabu, 5 Januari 2011

Lima Ribu Warga Inggris Masuk Islam Setiap Tahunnya



Jumlah warga Inggris yang memilih untuk menjadi Muslim telah naik hampir dua kali lipat dalam satu dekade terakhir, menurut salah satu upaya penelitian yang paling komprehensif untuk memperkirakan berapa banyak orang yang memeluk Islam.

Setelah penyebaran global kekerasan atas nama Islam, Muslim Inggris menghadapi pengawasan, kritik dan kecaman lebih daripada komunitas agama lain. Namun, meskipun penggambaran yang lebih sering negatif tentang Islam, ribuan warga Inggris yang mengadopsi agama Islam meningkat setiap tahunnya.

Memperkirakan jumlah mualaf yang saat ini tinggal di Inggris masih sulit karena data sensus tidak membedakan antara apakah seseorang telah mengadopsi keyakinan baru mereka atau masih melihat dari data agama lahir mereka. Perkiraan sebelumnya telah menempatkan jumlah Muslim mualaf di Inggris di antara 14.000 hingga 25.000.

Namun penelitian terbaru menunjukkan angka yang sebenarnya bisa mencapai 100.000, dengan sebanyak 5.000 warga Inggris masuk Islam secara nasional setiap tahunnya.

Dengan tidak ada sensus baru yang direncanakan sampai tahun depan, peneliti yang mensurvei masjid di London mencoba untuk menghitung berapa banyak konversi terjadi yang berlangsung dalam setahun.

Hasilnya memberikan angka 1.400 konversi di ibukota dalam 12 bulan terakhir yang hal itu berarti ada sekitar 5.200 orang yang masuk Islam setiap tahunnya. Angka-angka tersebut sebanding dengan penelitian di Jerman dan Perancis yang menemukan bahwa ada sekitar 4.000 orang yang masuk Islam dalam setahun.

Fiyaz Mughal, direktur Faith Matters, mengakui bahwa peningkatan dengan estimasi yang wajar jumlah orang yang masuk Islam adalah sangat sulit.

"Laporan ini adalah 'perkiraan' intelektual terbaik yang menggunakan nomor sensus, data otoritas lokal dan polling dari masjid," katanya.

Menjadi pertanyaan mengapa banyak orang masuk Islam dalam jumlah besar, dia menjawab: "Saya pikir pasti ada hubungan antara peningkatan jumlah orang yang masuk Islam dan keunggulan Islam dalam domain publik. Orang-orang tertarik untuk mencari tahu apa itu Islam dan ketika mereka melakukan itu mereka pergi ke arah yang berbeda. Kebanyakan mengangkat bahu mereka dan kembali ke kehidupan mereka tetapi beberapa orang pasti akan berakhir dengan menyukai apa yang mereka temukan dan mereka akan mengkonversi diri dengan masuk Islam. " (fq/independent)

Selasa, 4 Januari 2011

Imam Masjid Manhattan Jadi "Newsmaker" Tahun 2010

Imam Masjid Manhattan, Imam Feisal Abdul Rauf terpilih sebagai tokoh agama yang paling menjadi buah bibir media massa atau "newsmaker" sepanjang tahun 2010 karena perannya dalam rencana pembangunan masjid di dekat Ground Zero, New York.

Terpilihnya Abdul Rauf sebagai "Religion Newsmaker of the Year 2010" berdasarkan pilihan lebih dari 300 wartawan yang ikut dalam survei yang dilakukan secara online oleh Religion Newsletter Association. Kepopuleran Abdul Rauf di tahun 2010 mengalahkan kepopuleran Paus Benediktur XVI, para pekerja kemanusiaan dengan berbagai latar belakang agama yang membanjiri Haiti pascagempa di negeri itu, bahkan kepopuleran Sarah Palin, politisi AS yang menentang keras rencana pembangunan masjid di dekat lokasi Ground Zero.

Hasil survei Religion Newsletter Association juga menunjukkan 10 berita teratas terkait isu agama sepanjang tahun 2010.

Dari 10 berita teratas, kontroversi rencana pembangunan masjid dan Islamic Center di dekat Ground Zero dan ajakan seorang pastor asal Florida untuk membakar Al-Qur'an sebagai protes atas serangan 11 September 2001, berada di urutan pertama isu-isu agama yang paling menyedot perhatian publik dan media massa.

Kedua isu tersebut memicu perdebatan panas soal kebebasan beragama dan menjadi pemberitaan media selama berbulan-bulan. Opini publik dan protes keras terhadap rencana pembangunan masjid di dekat lokasi Ground Zero mencapai puncaknya ketika seorang pastor dari gereja kecil di Florida mengumumkan bahwa ia akan membakar 200 Al-Quran bertepatan dengan peringatan 9 tahun serangan 11 September di AS, meski akhirnya niat pastor itu tidak terlaksana.

Inilah 10 isu agama yang menjadi perhatian publik dan media massa sepanjang tahun 2010 versi survei Religion Newsletter Association ;

1. Rencana pembangunan Islamic Center dan masjid di dekat lokasi Ground Zero dan pernyataan pastor dari Gainesville. Florida bahwa ia akan membakar Al-Quran menjadi isu agama paling panas di tahun 2010.

2. Gempa bumi yang menimpa Haiti, mengundang banyak sukarelawan dan lembaga bantuan dari berbagai latar belakang agama datang ke negara itu. Salah satunya organisasi Idaho Southern Baptist yang dituding melakukan penyelundupan anak-anak Haiti yang menjadi korban gempa. Pemimpin organisasi ini, Laura Silsby divonis empat bulan penjara atas tuduhan itu. Kasus ini juga menjadi perhatian publik.

3. Sikap Paus Benediktus XVI yang dianggap lamban mengambil tindakan terhadap pendeta-pendetanya yang terlibat kasus pedofilia di Irlandia, Jerman, AS dan negara lainnya, juga menjadi isu agama yang menyedot perhatian publik dunia. Paus dikecam karena tidak segera bertindak tehadap para pendeta yang melakukan penyimpangan seksual meski ia mengetahuinya. Setelah kasus ini terungkap, sejumlah uskup mengundurkan diri.

4. Munculnya gerakan Tea Party. Sejumlah kalangan menilai gerakan ini sebagai ajang kembalinya para tokoh-tokoh politik yang memperjuangkan hak-hak keagamaan. Sebagian lagi melihat gerakan ini lebih fokus pada masalah ekonomi dan bukan isu-isu sosial. Gerakan ini juga menjadi pusat perhatian karena sejumlah tokohnya yang jelas-jelas menunjukkan sikap anti-Islam dan Muslim, serta memberikan dukungan pada rezim Zionis Israel.

5. Presiden Obama menandatangani reformasi undang-undang layanan kesehatan, atas upaya berbagai lembaga berbasis agama. Namun, reformasi itu ditentang keras oleh para uskup Katolik yang meyakini bahwa reformasi tersebut memberikan dana bagi tindakan aborsi.

6. Dewan Umum Presbyterian Church USA untuk keempat kalinya melakukan voting untuk mencabut larangan terhadap rohaniwan yang homoseksual. Sementara keuskupan Canterbury meminta Gereja Episkopal untuk tidak terlalu mengintervensi komunitas Anglikan setelah kontroversi pengangkatan seorang asisten uskup yang ternyata seorang lesbian.

7. Krisis ekonomi yang panjang menimbulkan masalah finansial bagi gereja dan lembaga-lembaga keagamaan. Gereja Crystal Cathedral sudah menyatakan kebangkrutannya, perusahaan percetakan milik komunitas Lutheran, Augus Fortress menyatakan membatalkan rencana pemberian pensiun bagi karyawannya, lembaga Fokus on the Family mem-PHK 110 pekerjanya dan perusahaan percetakan milik komunitas Advent Hari ke-7 sudah merumahkan para top eksekutifnya.

8. Munculnya sejumlah kasus bunuh diri yang dikaitkan dengan tindakan penyiksaan terhadap diri sendiri. Sejumlah kelompok agama menilai bahwa tindakan itu memiliki akar dalam ajaran agama, terutama yang berkaitan dengan kasus-kasus homoseksual.

9. Survei tentang seberapa jauh penganut agama di AS memahami agamanya yang dilakukan Pew Forum menunjukkan hasil yang mengejutkan. Dari hasil survei itu diketahui bahwa orang-orang atheis, agnostik, Yahudi dan penganut Mormon ternyata lebih memahami ajaran agama dibandingkan mereka yang mengaku sebagai penganut Kristen.

10. Mahkamah Agung AS untuk pertama kalinya tanpa melibatkan seorang penganut protestan dalam beberapa persidangannya. Kasus penempatan salib di Taman Nasional--namun kemudian Salib itu dicuri--juga menjadi isu agama yang menjadi perhatian publik, khususnya di AS selama tahun 2010. (ln/isc)