Kementerian Kesehatan Irak beberapa waktu lalu sudah mengingatkan adanya bahaya ini. Mereka menyatakan kekurangan dana untuk melakukan pembersihan terhadap sis-sisa zat kimia beracun yang berasal dari persenjataan pasukan AS.
Sky News sejak setahun yang lalu melakukan investigasi terhadap banyaknya jumlah anak-anak yang lahir cacat, terutama di kota Fallujah, salah satu kota yang kerap menjadi pusat pertempuran antara pasukan koalisi AS dan para pejuang Irak. Bayi-bayi yang lahir cacat diduga sebagai dampak dari kandungan zat kimia berbahaya yang berasal dari persenjataan pasukan AS.
Bulan Mei tahun 2008, jaringan berita ini mendokumentasikan sosok Fatima Ahmed, seorang anak perempuan Irak berusia tiga tahun yang lahir dengan benjolan di kepalanya, sehingga terlihat seperti memiliki dua kepala. Kondisi Fatima saat itu sungguh memprihatinkan, ia sulit bernapas dan tidak mampu menggerakkan tubuhnya. Fatima tidak mampu bertahan hidup, ia meninggal dunia sebelum mencapai usia empat tahun.
Menurut cerita ibu Fatima, Shukriya, malam itu ia menidurkan anaknya seperti biasa. Ketika terbangun, ia merasa ada yang tidak beres dengan Fatima. Ketika digendong ayahnya, tubuh Fatima sudah dingin dan mereka tahu bahwa puterinya sudah tiada.
Anak perempuan lainnya yang juga lahir cacat adalah Tiba Aftan. Aftan lahir dengan benjolan yang tumbuh di bagian mukanya dan hampir menutupi sebagian kening dan matanya. Semakin usia Aftan bertambah, benjolan itu makin membesar dan melebar. Tapi ia masih beruntung, karena bisa melaksanakan operasi di Yordania. Meski saat ini, Aftan masih harus menjalani operasi lanjutan yang membutuhkan biaya besar.
Menurut Sky News, dalam delapan bulan terakhir mereka menemukan kasus-kasus baru bayi yang lahir cacat di kota Fallujah. Sejauh ini memang belum ada kepastian yang bisa menjelaskan apa penyebab dari kecacatan bayi-bayi itu. Tapi banyak warga Irak berkeyakinan bahwa hal itu disebabkan karena zat-zat kimia yang berasal dari bom-bom pasukan AS yang membombardir kota Fallujah pada tahun 2004.
Dokter spesialis anak di Fallujah, Dr Ahmed Uraibi mengakui makin banyak menemui kasus-kasus bayi yang lahir dalam kondisi cacat setahun belakangan ini. Rakyat Irak mendesak pemerintah untuk segera menyelidiki masalah ini dan mengambil langkah untuk mencegah makin bertambahnya bayi-bayi Irak yang lahir dalam kondisi cacat. (ln/isc/ich)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan